Lihatlah anak itu
Lihatlah wahai kawan
Memanggul kehidupan seberat itu
Ke mana perginya empati kalian
Lihatlah anak itu
Lihatlah badannya wahai kawan
Ceking total begitu
Ke mana perginya simpati kalian
Lihatlah anak itu
Lihatlah, aku tak sanggup melihatnya
Teruna bau kencur
Mampukah menghidupi keluarga
Lihatlah anak itu
Lihatlah, bagaimana ia menopang hidup
Memangku kehidupan pada bahunya
Selagi denyut masih terasa
Lihatlah anak itu
Lihatlah, betapa keras perjuangannya
Aku berdoa padanya
Tuhan selalu bersamanya
Pradana, A. P. C (Yogyakarta, 2015)
No comments:
Post a Comment