Sunday, 28 December 2014

Lihatlah

Lihatlah anak itu

Lihatlah wahai kawan

Memanggul kehidupan seberat itu

Ke mana perginya empati kalian

 

Lihatlah anak itu

Lihatlah badannya wahai kawan

Ceking total begitu

Ke mana perginya simpati kalian

 

Lihatlah anak itu

Lihatlah, aku tak sanggup melihatnya

Teruna bau kencur

Mampukah menghidupi keluarga

 

Lihatlah anak itu

Lihatlah, bagaimana ia menopang hidup

Memangku kehidupan pada bahunya

Selagi denyut masih terasa

 

Lihatlah anak itu

Lihatlah, betapa keras perjuangannya

Aku berdoa padanya

Tuhan selalu bersamanya


Pradana, A. P. C (Yogyakarta, 2015)